BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produsen secara garis besar dapat
didefinisikan sebagaikan pihak-pihak yang melakukan kegiatan memproduksi barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya.
Sebuah riset pemasaran adalah
langkah yang penting bagi produsen.Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai produk-produk atau jasa apa saja yang sedang dibutuhkan oleh
masyarakat,daya beli masyarakat saat itu, tren yang sedang terjadi maupun
kebutuhan lainnya.
Produsen harus bisa membaca
pergerakan pasar agar produk yang dihasilkan dapat menarik konsumen,
meningkatkan kepercayaan konsumen ,dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk
itulah harus dilakukan sebuah manajemen yang baik agar proses produksi
berlancar lanjar. Seorang produsen atau pengusaha haruslah berpikir kreatif
dan inovatif dalam memproduksi barang. Memikirkan produk alternatif ,
menentukan kemudahan dalam penggunaan produk yang bisa saja meningkatkan minat
konsumen, memberikan estetika dalam tampilan produk sehingga menarik banyak
pembeli.
Produsen harus mampu memperhatikan
perubahan pola perilaku konsumen.Tindakan ini penting karena terdapat perbedaan
yang signifikan antara konsumsi produk masyarakat kelas menengah keatas dan
masyarakat kelas menengah kebawah. Masyarakat kelas menengah kata biasanya
lebih mengutamakan kenyamanan, style dan gaya hidup maupun kemudahan dari
produk yang diberikan.Sedangkan masyarakat kelas menengah kebawah lebih
cendrung menyukai barang-barang murah dengan harga terjangkau.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa tujuan dan manfaat yang diperoleh perusahaan
dalam memperhatikan perilaku konsumen
2. Apakah
perilaku konsumen sangat besar perananya dalam meningkatkan daya beli konsumen
terhadap suatu produk.
3. Apakah pengertian dari
perilaku konsumen dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen
1.3 Manfaat
1. Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan
masukan bagi perusahaan guna untuk meningkatkan
jumlah penjualan produk .
2.Hasil penulisan makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis tentang alasan perusahaan perlu memahami
perilaku konsumen dan hal-hal apa yang
perlu diperhatikan produsen dalam
memperhatikan perilaku konsumen.
3.Hasil
penulisan ini dapat dibaca oleh masyarakat luas.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Perilaku Konsumen
Saat ini konsumen begitu dimanjakan
dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Era
produsen mengendalikan konsumen telah berlalu dan telah digantikan dengan era
dimana konsumen memegang kendali. Konsumen yang mendikte produk apa yang
seharusnya diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen,
konsumen adalah bagian terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih penting dari
pada kekasih (istri atau pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih tetapi
perusahaan tidak bisa hidup tanpa konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu
mengerti bagaimana konsumenya berperilaku.
Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan tindakan atau perilaku, termasuk di dalamnya aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya. Tidak ada kesamaan definisi yang dikemukanan para ahli, perbedaan itu disebabkan adanya perbedaan sudut pandang. Perilaku manusia sangat komplek sehingga sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.
Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan tindakan atau perilaku, termasuk di dalamnya aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya. Tidak ada kesamaan definisi yang dikemukanan para ahli, perbedaan itu disebabkan adanya perbedaan sudut pandang. Perilaku manusia sangat komplek sehingga sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.
Dalam
era globalisasi kini para produsen sudah selayaknya untuk mengamati tingkah
dari masyarakat karna begitu banyak produk baru yang bermunculan dan persaingan
antar perusahaan yang semakin sengit. Para produsen berlomba lomba meluncurkan
produk terbarunya yang akan berimbas pada perilaku konsumen.
Perilaku
Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Namun ada pula yang mengartikan
Perilaku Konsumen sebagai hal-hal yang mendasari untuk membuat keputusan
pembelian misal untuk barang berharga jual rendah maka proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan mudah sedangkan untuk barang berharga jual tinggi
maka proses pengambilan keputusan akan dilakukan dengan pertimbangan yang
matang.
2.2 Faktor Perilaku Konsumen
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Tujuan
kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen agar bersedia memberli barang
atau jasa perusahaan, sebelum pemasaran dilakukan, manajer pemasaran terlebih
dahulu harus mempengaruhi perilaku konsumen seperti mengapa dan bagaimana
mereka bertingkah laku demikian, dengan mempelajari perilaku konsumen, menager
akan mengetahui kegiatan pemasaran yang tepat ataupun kesempatan baru yang
berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan serta kemudian, mengidentifikasinya
untuk mengadakan segmentasi pasar.
Faktor –
Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Eksternal
-
Kebudayaan
Manusia dengan
kemampuan akal budinya telah menghubungkan macam sistem perilaku demi keperluan
hidupnya. Namun demikian sistem perilaku tadi harus dibiasakan sejak lahir.
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks yang diciptakan manusia,
diturukan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku
manusia dalam masyarakat yang ada.
- Kelas
Sosial
Kelas sosial
adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang
anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak
ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai suatu
kombinasi pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya. Pada pokoknya
masyarakat kita dapat dikelompokkan :
Kelas sosial
golongan atas / tinggi
Kelas sosial
golongan menengah
Kelas sosial
golongan rendah / bawah
Dalam hubungan
dengan perilaku konsumen dikategorikan antara lain :
1.
Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang
mahal, membeli pada toko yang berkualitas dan lengkap (toko serba ada, supermarket),
konservatif dalam konsumsinya, barang-barang yang dibeli cenderung untuk dapat
menjadi warisan bagi keluarga- keluarganya.
2.
Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang-barang untuk
menampakkan kekayaannya, membeli barang dalam jumlah yang banyak dan kualitas
cukup memadai. Mereka berkeinginan membeli barang mahal dengan siste kredit,
misalnya membeli kendaraan, rumah mewah, perabot rumah tangga.
3.
Kelas sosial golongan rendah cenderung membeli barang dengan mementingkan kuantitas
daripada kualitasnya. Pada umumnya mereka membeli barang untuk kebutuhan
sehari- hari, memanfaatkan penjualan barang-barang yang diobralkan atau
penjualan dengan harga promosi.
-
Keluarga
Sikap anggota
keluarga mempunyai perilaku sendiri-sendiri, tetapi sifat keluarga itu sendiri
berpengaruh besar pada perilaku anggota keluarga yang ada. Maka perlu diketahui
hal-hal sebagai berikut :
Siapa yang
mempengaruhi keputusan untuk membeli.
Siapa yang
membuat keputusan.
Siapa yang
melakukan pembelian.
Siapa pemakai
produk.
2. Lingkungan Internal
a.
Motivasi
Motivasi
adalah proses didalam diri individu, pengetahuan proses ini membantu kita untuk
menerangkan perilaku yang kita anggap dan amati untuk meramalkan
perilaku-perilaku lain dari seseorang.
b. Pengamatan
Pengamatan
berasal dari bermacam-macam hal, seperti getaran eter (cahaya dan warna),
suara, bau, dan rasa. Pengamatan adalah suatu proses yang mana konsumen
menyadari dan mengiterpretasikan aspek lingkungannya. Dalam kegiatan sehari-
hari proses pengamatan ini terbentuk oleh adanya berbagai rangsangan (stimulus)
di dalam lingkungan ekstern dan intern.
c. Pengalaman
Pengalaman
seseorang diperoleh dari semua perbuatan di masa lampau. Pengalaman ini, dapat
mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Hasilnya akan
membentuk suatu pandangan tertentu terhadap suatu produk, dan selanjutnya akan
menciptakan proses pengamatan dalam perilaku pembelian suatu produk.
d. Kepribadian
Keputusan
seseorang membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan
tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri pembeli bersangkutan.
e. Sikap
Sikap
merupakan keadaan mudah terpengaruh untuk memberikan tanggapan terhadap
rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang
tersebut. Sikap mempunyai pengaruh penting terhadap persepsi konsumen melalui
penyaringan ketat pada setiap rangsangan yang bertentangan dengan sikap. Sikap
konsumen bisa positif ataupun sikap negatif terhadap produk-produk tertentu.
2.3 Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian merupakan proses
– proses yang terjadi pada saat sebelum seorang konsumen melakukan pembelian
suatu produk. Seorang konsumen akan
melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan. Berikut
ini adalah proses – proses pada saat sebelum dan setelah melakukan pembelian
suatu produk, yaitu :
1.
Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Merupakan sebuah proses dimana
konsumen akan membeli sebuah produk sebagai solusi terhadap permasalahan yang
sedang dihadapinya. Konsumen tidak dapat menentukan prduk apa yang akan dibeli,
jika tidak ada pengenalan masalah yang muncul.
2. Pencarian Informasi ( Information
Source)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari pengenalan masalah,
dimana konsumen tersebut akan termotivasi untuk mencari informasi untuk
menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Proses pencarian informasi
tersebut dapat berasal dari dalam memori (internal) maupun berdasarkan
pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi Alternatif
(Alternative Evaluation)
Merupakan sebuah proses lanjutan
dari pencarian informasi, dimana setelah konsumen tersebut mendapatkan berbagai
macam informasi konsumen tersebut akan mengevaluasi alternatif – alternatif
strategis apa saja yang akan dipilih untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapinya.
4. Keputusan Pembelian (Purchase
Decision)
Merupakan sebuah proses lanjutan
dari mengevaluasi alternatif, dimana konsumen akan membuat keputusan pembelian
suatu produk yang diinginkan. Terkadang konsumen memerlukan waktu yang cukup
lama sebelum konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk yang diinginkan,
karena adanya hal-hal yang masih perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian
(Post-Purchase Evaluation)
Merupakan sebuah proses setelah
konsumen membeli suatu produk, dimana konsumen akan mengevaluasi apakah produk
tersebut sesuai dengan keinginannya. Didalam proses ini, dapat terjadi kepuasan
dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan merasa puas jika produk yang telah
dibeli sesuai dengan keinginannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan
terhadap merek produk tersebut pada masa yang akan datang. Tetapi sebaliknya,
konsumen akan merasa tidak puas jika barang yang telah dibeli tidak sesuai
dengan keinginannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa
yang akan datang.
2.4 Strategi Produk
Strategi
produk didesain untuk mempengaruhi konsumen baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Untuk jangka pendek, strategi produk baru didesain untuk
mempengaruhi konsumen agar mau mencoba produk; untuk jangka panjang,
strategi produk didesain untuk mengembangkan loyalitas merek dan mendapatkan
pasar yang besar.
A. Karakteristik Konsumen
Dalam penganalisaan hubungan
konsumen-produk, adalah penting untuk menyadari bahwa konsumen itu beragam
dalam keinginan untuk mencoba suatu produk baru. Berbagai jenis konsumen yang
berbeda dapat mengadopsi suatu produk baru pada tahapan siklus hidup produk
yang berbeda pula.
Salah satu fokus utama penelitian
konsumen adalah untuk mengidentifikasi karakteristik inovator dan perbedaan
mereka dari konsumen lainnya. Ulasan terhadap penelitian yang dilakukan ini
menemukan bahwa inovator cenderung lebih berpendidikan dan lebih muda serta
lebih memiliki mobilitas sosial, memiliki lebih banyak sikap yang cocok untuk
menghadapi risiko (sikap petualang), partisipasi sosial yang lebih tinggi, dan
lebih memiliki sikap kepemimpinan ketimbang konsumen lainnya.
Inovator cenderung adalah pengguna
berat produk-produk lain dalam kelas produk yang sama. Inovator dapat memiliki
struktur pengetahuan yang berkembang lebih baik untuk suatu kategori produk
tertentu. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengerti dan mengevaluasi
produk-produk baru lebih cepat, dan dengan demikian juga lebih cepat
mengadopinya ketimbang konsumen lainnya.’
B. Karakteristik Produk
Karakteritik
produk yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.
Kompabilitas (compability) adalah sejauh mana suatu produk
konsisten dengan afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini. Misalnya jika
kondisi-kondisi lainnya dianggap sama, jika suatu produk ternyata tidak
membutuhkan perubahan penting pada nilai-nilai dan kepercayaan konsumen atau
pada perilaku pembelian dan penggunaan konsumen maka konsumen tersebut akan
lebih cenderung mencoba produk tersebut ketimbang produk lainnya.
2.
Kemampuan untuk diuji coba (trialability) —
sejauh mana suatu produk dapat dicoba dalam jumlah yang terbatas, atau dipilih
kedalam jumlah-jumlah yang kecil jika untuk melakukan uji coba ternyata
membutuhkan biaya yang tinggi.
3.
Kemampuan untuk diteliti (observability) — mengacu
pada sejauh mana produk atau dampak yang dihasilkan produk tersebut dapat
dirasakan oleh konsumen lain. Produk baru sering didiskusikan masyarakat
sehingga cenderung diadopsi lebih cepat.
4.
Kecepatan (speed) adalah seberapa cepat mamfaat
suatu produk dipahami oleh konsumen. Karena sebagian konsumen masih
berorientasi pad keputusan yang dengan cepat dirasakan ketimbang yang ditunda,
produk yang dapat memberikan mamfaat lebih cepat cenderung berkemungkinan lebih
tinggi untuk paling tidak dicoba oleh konsumen.
5.
Kesederhanaan (simplity) adalah sejauh mana suatu produk
dengan mudah dimengerti dan digunakan konsumen.
6.
Mamfaat relative (relative adventge) adalah sejauh
mana suatu produk memiliki keunggulan bersaing yang bertahan atas kelas produk,
bentuk produk, dan merek lainnya.
7. Simbolisme
produk (product simbolisme) adalah apakah makna suatu produk
atau merek bagi konsumen dan bagaimanakah pengalaman konsumen ketika membeli
dan menggunakannya
8.
Strategi pemasaran — sejumlah variasi karakteristik
produk merupakan penyebab keberhasilan atau kegagalan produk dan merek.
Walaupun tidak sepenuhnya merupakan suatu karakteristik produk, kualitas
strategi pemasaran yang digunakan juga memiliki peran apakah suatu produk itu
berhasil dan berkemampulabaan. Strategi pemasaran disini adalah dalam promosi,
harga,dan distribusi.
Dua factor utama yang mempengaruhi
konsumen, yaitu factor sosial budaya dan faktor psikologis. Perilaku konsumen
sangat menentukan dalam proses pengambilam keputusan membeli yang tahapnya
dimulai dari pengenalan masalah yaitu berupa desakan yang membangkitkan
tindakan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan.
Kepuasan
konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan
harapannya. Seorang pelanggan jika terasa puas dengan nilai yang diberikannya
oleh produk atau jasa masa sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan
dalam waktu yang lama.
Kepuasan
dibagi menjadi dua, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologika.
Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk
yang dimamfaatkan sedangkan kepuasan psikologikal merupakan kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari produk.
Upaya-upaya
untuk mempertahankan pelanggan:
- Menyulitkan
pelanggan untuk mengganti pemasok. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
agar tidak berdampak pada pelanggannya untuk berganti pemasok.
- Memberikan
kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini maka akan sulit bagi pesaing untuk masuk
walaupun dengan harga yang lebih murah atau rangsangan lain.
2.5 Faktor – Faktor Yang Memepengaruhi Pembelian
Terdapat lima faktor internal yang
relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian, yaitu:
1.
Motivasi
(Motivation)
Merupakan suatu dorongan yang terdapat
dalam diri seseorang guna mencapai suatu tujuan tertentu.
2.
Persepsi
(Perception)
Merupakan hasil dari pemaknaan atau
pandangan seseorang terhadap suatu kejadian yang dihadapinya berdasarkan pada
informasi dan pengalamannya terhadap kejadian tersebut.
3.
Pembentukan
Sikap (Attitude Formation)
Merupakan penilaian yang terdapat
dalam diri seseorang, yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang
terhadap suatu hal.
4.
Integrasi
(Integration)
Merupakan gabungan antara sikap dan
tindakan. Integrasi merupakan respon terhadap sikap yang diambil. Perasaan suka
akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk, sebaliknya perasaan tidak
suka akan membuat seseorang untuk tidak membeli suatu produk.
2.6 Perilaku Kelas Sosial Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kelas
sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi
dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan
karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi
kekayaan / perekonomian individu. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang
hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting
bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari
produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status
yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan
jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah
karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Pengaruh
dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari
pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli
akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai
penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang
lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat
yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial
dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan
kemampuannya dan ditempat yang biasa saja. Adapun yang merupakan ukuran kelas
sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan
ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan
penghasilan.
Pengaruh
dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari
pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli
akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai
penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang
lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat
yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial
dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan
kemampuannya dan ditempat yang biasa saja. Adapun yang merupakan ukuran kelas
sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan
ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan
penghasilan.
Sepanjang kehidupan, seseorang akan terlibat dalam beberapa kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
a) Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
b) Faktor Psikologis
Sepanjang kehidupan, seseorang akan terlibat dalam beberapa kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
a) Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
b) Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi
belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi seperti yang diterangkan oleh teori
Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus),
disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian
kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai),
selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status)
dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan
perwujudan diri).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi yang sangat
pesat sangatlah berpengaruh pada perilaku konsumen saat ini. Selain itu perilaku konsumen juga
dapat menjadi acuan penilaian sukses atau tidaknya suatu perusahaan. Karena
suksesnya perusahaan tercermin dari laku atau tidaknya produk di pasar. Hal
tersebut menyebabkan perlu ditempatkan perilaku konsumen pada kerangka strategi
pemasaran suatu perusahaan. Dengan memperhatikan konsumen, maka akan mengetahui
apa yang di inginkan dan dibutuhkan oleh konsumen saat ini.
Pertumbuhan
ekonomi saat ini, yang menempatkan Negara kita pada posisi Negara berkembang
sangat mempengaruhi keinginan konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk. Sebagai
produsen (perusahaan) menitik beratkan pada hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam strategi pemasaran. Dalam
mewujudkan tujuan pemasaran dan meningkatkan loyalitas pelanggan atau konsumen
terhadap barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka kita
perlu memahami perilaku konsumen. Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung
dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkin.
Banyak pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan oleh pada ahli, salah
satunya yang didefenisikan oleh Lamb,
Hair dan Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang
pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi
barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.
Karakteristik pembeli sangat berbeda
beda, Banyak sekali faktor yang memepengaruhi dalam pemebelian produk yaitu
faktor sosial, faktor personal, faktor psikologis dan faktor kebudayaan. Oleh karena itu kita sebagai
produsen (perusahaan) harus memeprhatikan
perilaku konsumen dalam strategi pemasaran, untuk memperoleh keuntungan
yang maksimal dalam memasarkan suatu produk.
Daftar Pustaka
Academia.edu/rangkuman-manajemen-pemasaran-phillip-kottler-edisi-2011.html http://cepramlan.blogspot.com/2012/01/makalah-perilaku-konsumen.html http://nurulv3any.blogspot.com/2012/11/penelitian-konsumen.html http://www.scribd.com/doc/22467238/Memahami-Proses-Pemasaran-Dan-Perilaku-Konsumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar